Jumat, 24 Juni 2011

Insomnia

Posted by Melinda Pradita at 11.07
Aku belum mengantuk. Malam ini masih panjang, kau pun belum pulang. Aku belum ingin tidur, aku sedang menunggumu kembali dari sederetan lelah harimu dan sekumpulan gadis-gadis barumu.
Mungkin saja kau membutuhkan tempat untuk meletakkan penatmu?
Mungkin saja kau menginginkan suasana baru yang sempurna menutup harimu?
Atau mungkin saja kau mencari sebuah kantong yang mampu menjadi tempatmu memuntahkan rasa sendu dan pilumu?
Saat itu kau boleh melihatku.
Kau boleh meminta seluruh waktuku untuk memperhatikanmu. Kau boleh memintaku untuk terus mencintamu. Kau pun boleh memintaku untuk menunggumu kembali dari sekumpulan gadis-gadismu.
Malam ini belum larut, dan kabar darimu tak juga datang. Aku menunggu, karena tak tau lagi apa yang bisa kulakukan. Aku memilin-milin rambutku, berharap mampu membunuh waktu. Aku melambungkan ingatanku padamu, merangkai cerita lucu tentang kita yang baru.
Kau pulang atau tidak? tanyaku dalam hati.
Dan aku masih menunggumu meski aku hapal kebiasaanmu yang tak akan kembali hingga esok hari. Benar, hanya sedikit waktu untukku karena duniamu telah begitu rancu bagiku. Ah, kau memang seperti itu.
Aku beringsut dari dudukku, membuka pintu bagi rasa kantuk untuk menghapiriku. Kau tak pulang,aku tau. Mungkin kau sedang bersama gadismu yang baru, yang kelak akan kau cintai sepenuh hatimu.
Aku tersenyum simpul membayangkan hal itu. Aku pun berjalan masuk dan menutup pintu kamarku. Kau tak pulang, aku tau. Aku pun melangkah perlahan ke arah tempat tidurku, berbaring untuk menutup penantianku hari ini padamu. Aku berbaring dan tak urung melihatnya mendengkur halus di sampingku.
Dia sudah tidur rupanya, batinku.
Aku kembali tersenyum kaku. Kukecup dia perlahan, membiarkannya menarikku ke dekap erat tubuhnya yang mampu menentramkanku. Kusesakkan kepalaku ke dadanya, mencoba menghirup aroma tubuhnya lebih dalam lagi. Hingga akhirnya, aku kembali menoleh ke pintu.
Pintu kamarku tetap tertutup. Kau tak pulang, kau sedang bersama gadis barumu.
Aku tersenyum membayangkanmu. Kantukku perlahan datang dan aku mengakhiri penantianku malam ini padamu. Aku membalikkan tubuhku dari pintu dan menatap senyum tulusnya padaku.
Aku membalasnya, kemudian memejamkan mata.
Kau, batinku. Sampai bertemu esok hari… :)

2 comments:

Nirmala mengatakan...

"Aku memilin-milin rambutku.." rambut opo poni? :D

Melinda Pradita mengatakan...

yo poni sih...njuk dadi loro koyok biasane...

Posting Komentar

 

Melicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea