Sabtu, 18 Juni 2011

dan aku mengaku

Posted by Melinda Pradita at 18.49
Sayangku, apa kabarmu? Masihkah kau sama seperti yang kukenal dulu? Masihkah kau menjadi sosok yang tak lelah bersaing dengan waktu untuk menuntunku?
Ataukah sisi dirimu telah berganti menjadi yang baru? Yang tak kukenal dan kelak akan membuat hatiku membiru?
Kau berlalu, begitupun aku. Kau tertawa, aku tersenyum palsu. Kau melangkah, aku mengekormu dalam gerutu. Kau menangis, aku merintih sendu. Sudahlah, sayangku. Kau tak perlu berhenti melangkah dan menengok ke arahku untuk memastikan keadaanku. Kakiku masih cukup kuat untuk berjalan walau tanpa genggam eratmu. Mataku masih sanggup melihat jalan yang mulus tidak berbatu. Tanganku pun masih cukup cekatan untuk meraih ranting atau apapun yang mampu kujadikan pegangan jika aku terpeleset dan jatuh. Kau tau itu bukan, sayangku?
Sayangku, kau tau aku mencintamu layaknya matahari dan waktu. Aku tak lelah mencintamu meski kau terus berjalan dan berlalu, sedangkan aku tetap diam memperhatikan tiap sudut gerakmu. Jangan tertawa, sayangku. Aku tau kau tak pandai bicara dan bermain kata tentang cinta, sehingga aku-lah yang akan memainkannya untukmu. Kau tak boleh meragukan rayuan dan kata-kata gombalku padamu :)
Sayangku, apa kabarmu? Kabarku buruk, teramat buruk. Aku mencintamu terlalu dalam dan tak tau bagaimana cara menghentikannya. Aku ingin marah tapi tak bisa. Aku ingin bicara namun kata-kataku lepas tak tertata. Tubuhku merapuh, seolah terhipnotis oleh pesonamu yang mampu membuatku menggelayut manja. Aku menjadi bodoh, pelupa, dan lumpuh. Keadaan yang mengenaskan bukan, sayangku?
Aku sedih, sayangku. Apa yang harus aku lakukan? Jika matahari harus selalu melihat sang waktu, tak begitu dengan aku. Aku ingin menjauh dan mengatur jarak padamu agar rasaku terbendung dan tertutup dari penglihatanmu. Aku malu, sayangku. Aku malu pada diriku, padamu, dan pada sang waktu.
Sayangku, apa kabarmu? Kau masih di situ, bukan? Hatiku mencelos dalam rindu untukmu, andai saja kau tau. Tapi aku tak ingin kau tau, aku ingin menyimpannya dalam ruang hatiku yang terdalam, yang bahkan tak akan bisa kukais lagi suatu hari. Sayangku, menengoklah padaku sesekali, perlihatkan senyummu yang dulu. Kau tau, kau selalu tau aku ada di belakangmu dan tak akan mengelak dari sambut tanganmu.

0 comments:

Posting Komentar

 

Melicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea