Kamis, 18 Agustus 2011

mozaik

Posted by Melinda Pradita at 08.44
Aku meraba dadaku, mencoba menemukan hatiku. Aku mencarinya hingga ke tiap sudut yang mungkin belum bernama, namun aku tak juga menemukannya. Aku hampir menyerah. Aku hampir membiarkan hatiku tidak terjamah, bahkan oleh tanganku sendiri. Sampai kemudian aku merasakannya. Sungguh, aku merasakan denyutnya! Perlahan-lahan aku menariknya keluar dari tubuhku, kemudian memperhatikannya.
Ah, rupanya seperti ini bentuk hatiku. Hanya berupa lembaran kertas berwarna abu-abu yang terus berdenyut merdu. Dan kupicingkan untuk melihat lebih jelas lagi apa yang tertulis di hatiku.
Aku melihatnya! Aku memekik gembira! Aku melihat namamu di hatiku yang abu-abu. Aku tersenyum. Aku bahagia. Ternyata benar. Ternyata ada namamu yang tertulis di sana. Ternyata usahaku mencari hati tidak sia-sia.
Lalu aku membawa hatiku kepadamu. Aku ingin menunjukkan bahwa namamu terukir di situ. Aku begitu ingin melihatmu menerima hatiku. Maka aku mengetuk pintu rumahmu, merapikan kembali lembaran hatiku yang telah kubungkus dengan kain berwarna biru. Untukmu. Ya, hati ini untukmu.
Kau datang. Aku menggenapkan semua keberanian untuk menyerahkan hadiah hatiku. Aku memberikannya padamu sambil menunduk malu. Aku menunggu, menunggu kau mengatakan sesuatu tentang hatiku.
Kau hanya diam. Sebentar. Kemudian, kau melakukannya. Kau melakukannya di depanku tanpa mengindahkan tatapan nanarku. Kau melakukannya tanpa mendengarkan terlebih dahulu denyut merdu hatiku. Kau melakukannya tanpa melihat ada namamu yang terukir di hatiku. Kau menyobeknya. Kau menyobek hatiku menjadi serpihan kecil tak beraturan yang awalnya melayang di udara, kemudian berjatuhan tak beraturan di sekitar kakiku yang mulai goyah melihat semuanya.
Lalu, kau pergi.
Aku menahan air mata. Aku menunduk dan melihat serpihan hatiku yang telah kau campakkan begitu saja. Aku memungutnya. Satu demi satu. Helai demi helai. Aku tahu aku butuh waktu lama. Tapi aku tidak mau hatiku terbuang sia-sia! Aku ingin hatiku kembali. Aku ingin bisa merasakan denyut merdunya dan menuliskan sesuatu di lembarannya lagi!
Kukumpulkan semua serpihan hatiku, kubawa pulang. Aku berlari mencari lem terbaik untuk merekatkannya kembali. Merekatkan potongan-potongan tak beraturan rumit yang membuatku mengernyitkan dahi. Aku ingin marah padamu! Sungguh, aku ingin melampiaskan kemarahanku dengan memakimu. Sayangnya aku tak bisa. Serpihan hatiku terlalu lemah dan ringkih untuk memakimu, bahkan untuk sekedar menuliskan namamu kembali.
Aku menangis sambil menyatukan kembali semua serpihan kecil hatiku menjadi lembaran kertas abu-abu yang dulu. Lama, hingga akhirnya aku sadar tidak ada lagi serpihan kecil yang tersisa.
Aku mengamati lembaran hatiku yang baru. Berbeda… Kenapa? Bahkan ketika aku sudah mencoba merekatkan dan mengobatinya, kenapa tidak juga bisa seperti semula? Aku terduduk lemas memandangi hatiku, berharap lama-kelamaan lembarannya bisa menjadi utuh seperti dulu.
Lalu, aku melihatnya. Ya. Namamu masih tertulis di sana. Aku mengambil penghapus untuk menghilangkannya. Aku menghapusnya. Dan benar saja, ketika penghapus itu kugesekkan ke lembaran hatiku, serpihannya kembali berhamburan.
Aku menghela napas, kemudian mengulang lagi usahaku untuk menyatukannya kembali.

Bahkan saat hatiku sudah terlalu terluka seperti inipun, aku masih belum mampu menghapuskan namamu…

9 comments:

ROe Salampessy mengatakan...

pertamax...

jangan dihapus pake penghapus..! ditutup pake lakban ajah. hehe.. becanda.. maw coba dah bisa coment blom. :)

ROe Salampessy mengatakan...

alhamdulillah ternyata dah bisa.. harus klik di kata "verifikasi kata" rupanya baru bisa nongol kolomnya.. halah... bego gw.!

Melinda Pradita mengatakan...

hahahaha...tuh kan bisa :D
wah kalo pake lakban nggak bisa ditulisin lagi,dong :p

ROe Salampessy mengatakan...

iya, biar gak usah ditulisin sekalian.. cari lakban hitam yang gede itu loh. hehe..

Melinda Pradita mengatakan...

ebuset lakban gede pula..
nanti kalo nggak bisa ditulisin lagi hidupnya kesepian loh...jablay pula... :D

ROe Salampessy mengatakan...

hahahahaha..... ngakak gw. :)

Melinda Pradita mengatakan...

hahahaha...eh masnya (sempat) jadi orang jogja,ya??

ROe Salampessy mengatakan...

aku tujuh tahun disana...
kuliah 5 tahun, kerja 2 tahun. hehehe..

dulu kuliah di UII kaliurang. :)

Melinda Pradita mengatakan...

waow...lamanya..
aku baru setaun,hehe
sekarang dimana kah?

Posting Komentar

 

Melicious Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea